Wednesday, May 13, 2009

BERTARUH PADA KUDA

Pertama kali ditawarkan untuk pergi ke Singapore Turf Club, saya sangat bersemangat. Klub Balap Kuda. Hm…benak saya dipenuhi dengan suasana riuh ramai orang-orang yang menyoraki kuda yang dijagokan. Pasti sangat seru dan terasa beda.

Budaya bertaruh pada balap kuda sudah lama ada di masyarakat Tionghoa, baik yang tinggal di Cina, HongKong maupun Singapura atau Malaysia. Masyarakat Tionghoa percaya pada Dewa Keberuntungan, dan mereka pun cenderung mengalokasikan uang mereka untuk mencoba peruntungan dengan bertaruh.

Dengan menggunakan MRT, saya berhenti di stasiun Kranji. Sepertinya, orang-orang yang turun di stasiun ini hampir semuanya memiliki tujuan yang sama, menuju ke Singapore Turf Club. Tepat seperti dugaan teman saya, para pengunjungan klub ini sebagian besar adalah ncek-ncek.

Semua pengunjung klub berjalan gegas dengan koran atau majalah tergulung di tangan. Ternyata koran atau majalah di tangan mereka berisi informasi sekitar balap kuda, untuk membantu mereka menganalisa kuda mana yang patut dijagokan.

Tiba di dalam gedung, tempat sudah ramai pengunjung. Di beberapa spot, diletakkan tv yang menyiarkan balap kuda yang sedang berlangsung di negara lain, seperti HongKong ata Malaysia.

Setiap spot yang diletakkan tv dipenuhi penonton yang bergerombol. Pada saat kuda-kuda yang dilombakan mendekati garis finish, mereka akan bersorak menyemangati kuda yang dijagokan.

Demi ingin merasakan ketegangan seperti penonton yang lain, saya pun ingin ikut bertaruh. Saya pun menanyakan cara ikut bertaruh di bagian informasi, yang ditanggapi dengan jawaban singkat seadanya oleh customer service yang ada. Tampak sibuk dan malas melayani pertanyaan untuk pemain pemula semacam saya.

Akhirnya saya memilih menanyakan pada sesama pengunjung. Melihat para pengunjung yang sebagian besar adalah acek-acek yang kemungkinan besar akan berbahasa mandarin, saya pun memilih sasaran yang masih muda dan diharapkan dapat berbahasa inggris.

Setelah ditanyakan, sang ncik menjelaskan dengan sangat cepat dan dalam bahasa mandarin juga. Dengan bahasa mandarin yang terbata-bata, entahlah kita ‘nyambung’ atau tidak, akhirnya saya pun diajarkan cara ikut bertaruh.

Pertama yang harus dilakukan adalah mengisi form yang ada. Pada form kecil itu, kita dapat memilih perlombaan mana yang dipilih (Singapura, HongKong atau Malaysia). Kemudian, memilih round yang ke berapa dan kuda nomor berapa yang dipilih.

Di dalam Singapore Turf Club, ada sebuah lapangan pacuan kuda yang luas di tengah. Perlombaan di lapangan tersebut akan dimulai pada 13.15. Saya pun memilih memasang taruhan pada perlombaan yang akan saya saksikan langsung di lapangan itu.

Sekarang, memilih kudanya. Profil kuda ditampilkan pada layar raksasa di tengah lapangan. Akhirnya dengan cap-cip-cup, saya memilih kuda nomor lima, Casino Royale namanya. Nama kudanya terdengar keren, dan mengingatkan pada aksi James Bond yang bertaruh di meja judi.

Menjelang 13.15, penonton mulai memadati tribun. Kuda-kuda pun digiring keluar menuju garis start. Pada layar besar di tengah, ditampilkan informasi tentang kuda dan taruhan. Ternyata Casino Royale termasuk kuda underdog, karena paling sedikit dijagokan. Salah strategi sepertinya.

Perlombaan berlangsung tepat pada waktunya. Sebelas kuda berlari mengitari lapangan sebanyak 1 putaran untuk menuju garis final. Perlombaan berlangsung singkat, mungkin dalam hitungan 3 menit.

Kuda yang saya jagokan, ternyata ada di peringkat kedua. Tapi dari belakang. Sepuluh dolarku terbang melayang. Kuda yang menang adalah kuda nomor sembilan, Samurai, memang kuda yang dijagokan banyak penonton.

Usai perlombaan, para penonton pun bubar. Tampak wajah-wajah bersemangat, mungkin mereka menang dan segera ingin menebus karcis mereka dengan uang. Saya bersama penonton berwajah datar yang kalah taruhan, berjalan gontai meninggalkan tribun. Sepuluh dolar untuk merasakan ketegangan satu putaran balap kuda.

No comments: