Thursday, May 7, 2009

"CATS" Kehidupan Kucing dalam Musik dan Tari

Oleh: Ester





Memory
All alone in the moonlight
I can smile at the old days
I was beautiful then
I remember the time
I knew what happiness was
Let the memory live again

Terdengar beberapa penonton mendendangkan lagu “memory” usai pertunjukan drama musikal Cats yang mengesankan. Pertunjukan yang berdurasi 2 jam 45 menit, dimulai tepat pada pukul 20.00 pm pada Kamis, 29 April 2009 berlokasi di Gedung Esplanade, Singapura.

Penonton sangat antusias dengan pertunjukan tersebut, terlihat tempat duduk yang terisi semua. Harga tiket pertunjukan dimulai dari SGD 40. Tiket termurah terjual habis tidak lama setelah penjualan tiket dibuka.

Saat melangkah masuk ke dalam teater, kesan anggun dan megah sangat terasa. Didukung dengan dekorasi dan tata lampu yang indah, membuat teater tampak mengesankan meski pertunjukan belum dimulai.


Meskipun mendapat posisi seat di balkon level 2, tepat di ujung kanan panggung, saya merasa cukup puas dapat menonton aksi para pemain dengan dekat. Hanya saja view ke arah panggung menjadi miring, dan saya harus duduk agak membungkuk agar pandangan tak terhalang.

Panggung ditata dengans setting di sebuah sudut kota tempat sampah di mana banyak sampah dan barang rongsokan tergeletak, layaknya tempat berkumpul kucing-kucing di malam hari. Suasana semakin hidup didukung oleh tata cahaya yang dramatis.

Para pemain berjumlah 25 orang telah memberikan kejutan sejak awal pertunjukan. Dengan busana dan dandanan menyerupai kucing, mereka ternyata tidak muncul dari belakang panggung. Mereka muncul dari belakang penonton, masuk sambil berlari dan sesekali menyentuh dan mengejutkan penonton dari belakang.

Para pemain bernyanyi, menari dan bertingkah serupa kucing. Sesungguhnya karakter kucing pun serupa karakter manusia. Ada yang perkasa, lemah, manja, playboy, nakal, yang dihormati maupun yang tersingkirkan.

Kucing jantan yang playboy tampil dominan dan penuh percaya diri. Bernyanyi riang dan menari penuh energi, menarik perhatian kucing-kucing betina yang dibuat mabuk kepayang. Aksi si kucing playboy membangkitkan antusias penonton yang beberapa kali dibuat tertawa.

Di sisi lain, tampil dominan menjelang akhir pertunjukan adalah kucing betina tua yang gembel. Kehadirannya ditolak oleh kucing-kucing lainnya. Hatinya yang hancur karena penolakan yang diterima dituangkan dalam lagu ”memory” yang dinyanyikan dengan penuh penjiwaan.

Dalam pertunjukan tersebut, lagu memory dinyanyikan hingga 4 kali. Dinyanyikan dengan penuh penjiwaan, membuat saya merinding berulang kali, bahkan teman saya sampai menitikkan air mata begitu terharunya. Maka tidak mengherankan saat usai menonton acara ini, banyak penonton yang pulang sambil mendendangkan lagu tersebut.

Nuansa musik yang dihadirkan cukup berwarna, seperti pop, klasik, jazz dan seriosa. Penampilan para pemain sungguh luar biasa, sempurna dalam menyanyikan lagu, menari dan terutama penjiwaan peran.

Di tengah pertunjukan, ada jeda 20 menit istirahat. Dalam waktu jeda ini digunakan oleh para pemain Cats untuk berinteraksi dengan penonton. Mereka tersebar dan merayap ke kursi penonton, bertingkah layaknya kucing. Penonton pun tidak menyia-nyiakan kesempatan berfoto bersama pemain Cats.

Cats adalah drama musikal yang terkenal di dunia. Cats dimainkan selama 18 tahun di Broadway dan telah dipertunjukkan ke lebih dari 26 negara, 300 kota dalam 10 bahasa. Pertunjukan perdana Cats adalah di London pada tahun 1981 dan langsung memenangkan penghargaan Olivier Awards untuk kategori ”Musical of the Year” dan ”Outstanding Achievement of the Year in Musicals”.

Rangkaian musik indah dalam Cats diciptakan oleh musisi legendaris Andrew Lloyd Webber, termasuk lagu ”Memory",. Dengan setting yang imajinatif, tata koreografi dan kostum yang inspiratif, membuat Cats menjadi sebuah drama perpaduan lagu indah dan tarian yang spektakuler.

Cats tampil di Gedung Esplanade, Singapura sejak 10 April 2009 sampai dengan 3 Mei 2009. Pertunjukan yang spektakuler ini sungguh mengesankan dan setimpal dengan harga tiket yang dibayar. Usai menonton Cats, teman saya yang sebelumnya mengkomplain mahalnya harga tiket nonton Cats, berulang kali berkata: WORTH IT BANGET...

2 comments:

DWI RATIH said...

huaaaah ka ester, mupeng jadinya pengen nontonn, hueuhe jauh juga yah di singapore, hehhe

Anonymous said...

Touch me
It's so easy to leave me
All alone with the memory
Of my days in the sun
If you touch me
You'll understand what happiness is

Look
A new day has begun