Thursday, December 11, 2008

100 x France – Evolusi Fotografi Prancis

Oleh Ester

“Halo. Saya Barthez”, seseorang berkepala botak memperkenalkan dirinya sambil bercanda. Saat itu saya sedang mengamati foto Fabien Barthez yang sedang dipamerkan. Orang itu, yang pastinya bukan Barthez, merupakan salah satu orang dari Galeri Antara, tempat diadakannya pameran foto “100 x France”.

Pameran foto yang diadakan dari 1-14 Desember 2008, merupakan hasil kerjasama Pusat Kebudayaan Prancis (CCF) Jakarta dengan Galeri Antara Jakarta. Pameran ini dikuratori oleh Sophie Schmit, dengan tema sejarah fotografi Prancis dari jaman dahulu sampai sekarang dan sejarah singkat fotografi Indonesia.

Melalui sekitar 102 karya foto, pameran ini memaparkan evolusi fotografi Prancis, dari karya fotografer terkenal seperti Niepce, Duchamp bahkan sampai yang anonim. Didominasi oleh foto B/W (hitam putih) dan sephia (coklat), kita diajak menelusuri sejarah foto Prancis.

Setiap foto mengandung makna lebih dari sekedar duplikat suatu objek atau media fotografer menyampaikan pesan, namun juga menggambarkan satu sisi dari Prancis. “Foto-foto ini adalah foto berkonsep, ada pesan di dalam tiap foto,” kata Doddy, penyelenggara dari pihak Galeri Antara.

Melihat foto karya Niepce pada th 1826, sebuah image yang diambil dengan kamera obscura dengan durasi pengambilan foto selama 8 jam, memperlihatkan bahwa sejarah fotografi Prancis telah mulai sejak lama.

Perkembangan fotografi selanjutnya tampak pada karya foto lainnya, yang memperlihatkan teknik dan proses fotografi yang canggih, seperti teknik montase, multi expose, long exposure, dan panning.


Lebih mencengangkan lagi saat melihat karya Georges Rousse.
Objek berupa sebuah sudut ruang, minim warna pada keempat sisinya, namun penuh warna pada areal segi empat di tengah foto. Foto yang sekilas tampak seperti hasil olah digital, namun setelah diamati lebih lama, karya itu murni difoto apa adanya. Sebuah proses foto dengan tingkat kesulitan yang tinggi.

Selain permainan teknik dan proses rumit, karya fotografi Prancis juga memiliki tema yang bervariasi, seperti fotografi historikal, artistik, jurnatistik, science, dan human interest (kemanusiaan).

“Fotografi Prancis identik dengan foto-foto bernuansa romantis”, kata salah satu pengunjung. Pameran ini dikunjungi oleh para penggemar fotografi, pecinta seni dan budaya, dan dari kalangan CCF.

“Halo. Saya Barthez”, kembali si Barthez jadi-jadian menyapa saya sambil bercanda. “Bonjour...Je m’appelle Ester. Comment ca va?” saya membalas, sambil meninggalkan dia yang tampak sedikit tercengang.

1 comment:

Yalfrin said...

Tres bien...c'est excellent, Ester.
I give you A for this ! I like your intro and ending sentences.