Wednesday, December 3, 2008

Alunan Perasaan dalam Denting Piano

Oleh Ester

Sayup-sayup terdengar dentingan piano mengalunkan lagu klasik. Saat melangkah masuk ke dalam Bina Musik Recital Hall di Kelapa Gading, pada Minggu (23/11) sore, alunan lagu semakin jelas dan ternyata itu bersumber dari jari-jari mungil seorang anak yang masih kecil.

Resital piano dengan tema “Feeling of My Music” diselenggarakan oleh Steven N. W., seorang guru piano yang sudah cukup lama mengajar. Para peserta resital piano ini adalah murid-murid asuhan Steven yang sebagian besar adalah warga Kelapa Gading.

“Ini adalah kesempatan kalian untuk tampil di hall yang indah dengan tata akustik yang baik,” kata Steven membuka acara sore itu. Melalui kegiatan ini, para peserta dilatih untuk perform di depan umum, dan sekaligus sebagai media apresiasi terhadap keahlian pesertanya dalam bermain piano.

Acara yang berdurasi hampir 3 jam itu diisi oleh sekitar 40 peserta. Sebagian besar peserta adalah anak-anak dari berbagai usia. Namun, ada 3 peserta dewasa yang juga ikut tampil dalam acara itu. Tampaknya usia tidak menjadi penghalang bagi mereka yang berminat untuk bermain piano.

Lagu yang dibawakan sebagian besar adalah lagu klasik yang populer di masyarakat, seperti Ode to Joy dan Romance D’Amour. Selain itu juga ada tembang romantis tema film-film seri Korea yang populer di Indonesia. Di antara permainan piano, diselipkan beberapa nyanyian yang diiringi piano.

Para peserta telah cukup mempersiapkan diri sebelumnya. Saat tampil, mereka dapat bermain dengan baik. Penampilan mereka juga cukup menghibur. Tingkah peserta anak-anak yang lucu dan usil saat memberi hormat sebelum dan sesudah tampil, mengundang tawa para penonton.

Di antara para peserta yang tampil, beberapa pemain tampak menonjol. Permainan lagu dengan tingkat kesulitan yang cukup tinggi, dapat dimainkan dengan baik sekali. Adalah Albert, yang memainkan Fragmen karya Jaya Suprana, tampil sangat memukau.

Lagu yang kental nuansa sunda itu mengingatkan saya pada penampilan Jaya Suprana di TVRI bertahun-tahun yang lalu. Bedanya, kali ini saya menonton live dan dimainkan oleh seorang anak yang masih 'ABG'.

Pulang dari acara itu, satu tekad yang tertancap dalam di diri saya. Saya juga mau memainkan lagu Fragmennya Jaya Suprana dengan memukau. Apa tidak merasa terlalu tua untuk belajar? Tidak ada kata terlambat untuk mulai belajar. Its better now than never.

3 comments:

Yalfrin said...

Judul, intro, dan ending-nya saya suka sekali...bagus Ester. Jangan lupa, feature yang terkait dengan suatu "event" tertentu harus memasukkan 5W+1H dalam seluruh tubuhnya.

Sementara jika tidak terkait dengan suatu "event", maka bisa hanya 4W+1H (minus "when").

Unknown said...

blh mita partiturnya jaya suprana yg frangmen ga ?? trimakasih

nanny_h said...

boleh minta partiturnya jaya suprana yg Fragmen jg? trima kasih sblmny..:)